Garam mineral non rafinasi
Garam memegang peranan penting untuk menjaga volume darah saat kehamilan. Melansir dari Parenting Firstcry, garam juga membantu menjaga cairan dan keseimbangan pH tubuh.
Pada ibu hamil, bahan ini bisa membantu perkembangan bayi di dalam rahim. Namun, konsumsi berlebihan bisa berbahaya selama kehamilan.
Untuk tetap sehat selama hamil, Bunda bisa memilih garam mineral non rafinasi untuk dicampur dengan makanan. Garam ini tidak dimurnikan dan mengandung semua mineral alami dan tidak terpapar bahan kimia keras.
Cairan probiotik bisa didapatkan di pasaran karena dijual bebas. Salah satu jenis probiotik yang mudah didapat adalah yogurt.
Produk olahan susu ini dapat memenuhi kebutuhan protein dan kalsium ibu hamil lho. Konsumsi yogurt aman selama produk susu dibuat dengan proses pasteurisasi.
Yogurt bisa meningkatkan sistem imun dan mengurangi stres serta rasa cemas. Selain itu, kandungan probiotiknya sangat penting untuk menjaga fungsi sistem cerna.
Buah-buahan adalah sumber makanan bernutrisi dan bergizi. Ibu hamil yang makan buah bisa mendapatkan sebagian besar vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkannya dan janin.
Makan buah juga bisa mencegah sembelit selama kehamilan. Rasa manis buah-buahan cocok bagi Bunda yang ngidam makanan manis, seperti cokelat atau kue.
Buah bisa dimakan langsung atau dicampur dengan bahan-bahan lain. Paling mudah mencampur buah dengan yogurt atau madu.
Halodoc, Jakarta – Saat masa kehamilan, nafsu makan ibu dalam mengonsumsi berbagai makanan menjadi lebih besar, salah satunya adalah makanan manis. Sah-sah saja jika hal tersebut hanya sesekali dilakukan, tapi jangan sampai terlalu banyak ya, bu! Pasalnya, terlalu banyak konsumsi makanan manis saat hamil bisa memberi pengaruh buruk pada kehamilan.
Makanan yang ibu konsumsi adalah satu satu hal yang sangat penting diperhatikan saat masa kehamilan. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat agar bayi dalam kandungan dapat tumbuh dengan optimal, serta selalu dalam kondisi yang sehat. Jika sebelum hamil ibu adalah penggemar makanan manis, sebaiknya batasi hal tersebut saat masa kehamilan, agar tidak berlebihan.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil
Dampak Gula Berlebih Bagi Kesehatan Ibu Hamil
Konsumsi makanan manis saat hamil akan memberikan dampak buruk baik bagi kesehatan ibu selama masa kehamilan. Tak hanya itu, terlalu sering mengonsumsi makanan manis juga dapat memengaruhi kondisi bayi setelah lahir nanti. Berikut dampak buruk konsumsi makanan manis saat hamil:
Saat hamil, ibu akan mengalami perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Hal tersebut ditandai dengan morning sickness, heartburn, dan suasana hati yang sering berubah-ubah secara drastis di awal masa kehamilan. Faktanya, konsumsi makanan manis saat hamil malah akan memperburuk kondisi-kondisi yang ibu alami tersebut.
Konsumsi makanan manis saat hamil dalam jumlah yang berlebihan akan meningkatkan kadar gula dalam darah, sehingga ibu berisiko mengidap diabetes gestasional. Diabetes gestasional sendiri merupakan penyakit yang dapat memicu timbulnya gangguan kehamilan, yaitu preeklamsia. Jika kondisi tersebut sudah dialami ibu, keselamatan ibu dan si buah hati berada dalam bahaya.
Baca juga: 7 Masalah Kehamilan Trimester Pertama
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi makanan manis saat hamil berisiko meningkatkan kadar gula dalam darah yang menjadi pemicu dari diabetes gestasional. Hal tersebut berlaku juga pada kehamilan-kehamilan berikutnya. Bukan hanya diabetes gestasional, terlalu sering konsumsi makanan manis saat hamil juga akan memicu penyakit diabetes tipe-2.
Konsumsi makanan manis saat hamil akan membuat berat badan ibu melonjak dan berisiko mengalami obesitas. Jika hal tersebut terjadi, akan memberikan dampak buruk pada kondisi janin. Ibu hamil pun bahkan berisiko tinggi mengalami keguguran.
Untuk mengetahui berapa kadar gula dalam darah selama masa kehamilan, lakukan pemeriksaan secara rutin di rumah sakit terdekat. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ibu sebaiknya membatasi konsumsi gula setiap harinya agar tidak berlebihan, sehingga kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Dampak Gula Berlebih pada Kesehatan Janin
Walaupun ibu hamil yang mengidap penyakit diabetes gestasional masih mungkin untuk melahirkan bayi yang normal dan sehat, bayi akan berisiko mengalami komplikasi, seperti terlahir dengan kelebihan berat badan atau obesitas, karena kadar gula dalam darah yang sangat tinggi. Selain itu, bayi akan lebih berisiko mengidap diabetes tipe-2 saat dewasa nanti.
Hal yang paling parah yaitu, ibu bisa saja mengalami kelahiran prematur. Faktanya, wanita hamil yang minum lebih dari satu kaleng minuman yang mengandung pemanis buatan dalam sehari akan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur. Kelahiran prematur menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas (respiratory distress syndrome).
Pregnancy Birth and Baby. Diakses pada 2020. Food Cravings During Pregnancy.
Hello Motherhood. Diakses pada 2020. Are Too Many Sweets Bad for Pregnant Moms?
What to Expect. Diakses pada 2020. Here's Another Good Reason to Limit Your Sugar Intake During Pregnancy.
Halodoc, Jakarta – Saat masa kehamilan, nafsu makan ibu dalam mengonsumsi berbagai makanan menjadi lebih besar, salah satunya adalah makanan manis. Sah-sah saja jika hal tersebut hanya sesekali dilakukan, tapi jangan sampai terlalu banyak ya, bu! Pasalnya, terlalu banyak konsumsi makanan manis saat hamil bisa memberi pengaruh buruk pada kehamilan.
Makanan yang ibu konsumsi adalah satu satu hal yang sangat penting diperhatikan saat masa kehamilan. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat agar bayi dalam kandungan dapat tumbuh dengan optimal, serta selalu dalam kondisi yang sehat. Jika sebelum hamil ibu adalah penggemar makanan manis, sebaiknya batasi hal tersebut saat masa kehamilan, agar tidak berlebihan.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil
Dampak Gula Berlebih Bagi Kesehatan Ibu Hamil
Konsumsi makanan manis saat hamil akan memberikan dampak buruk baik bagi kesehatan ibu selama masa kehamilan. Tak hanya itu, terlalu sering mengonsumsi makanan manis juga dapat memengaruhi kondisi bayi setelah lahir nanti. Berikut dampak buruk konsumsi makanan manis saat hamil:
Saat hamil, ibu akan mengalami perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Hal tersebut ditandai dengan morning sickness, heartburn, dan suasana hati yang sering berubah-ubah secara drastis di awal masa kehamilan. Faktanya, konsumsi makanan manis saat hamil malah akan memperburuk kondisi-kondisi yang ibu alami tersebut.
Konsumsi makanan manis saat hamil dalam jumlah yang berlebihan akan meningkatkan kadar gula dalam darah, sehingga ibu berisiko mengidap diabetes gestasional. Diabetes gestasional sendiri merupakan penyakit yang dapat memicu timbulnya gangguan kehamilan, yaitu preeklamsia. Jika kondisi tersebut sudah dialami ibu, keselamatan ibu dan si buah hati berada dalam bahaya.
Baca juga: 7 Masalah Kehamilan Trimester Pertama
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi makanan manis saat hamil berisiko meningkatkan kadar gula dalam darah yang menjadi pemicu dari diabetes gestasional. Hal tersebut berlaku juga pada kehamilan-kehamilan berikutnya. Bukan hanya diabetes gestasional, terlalu sering konsumsi makanan manis saat hamil juga akan memicu penyakit diabetes tipe-2.
Konsumsi makanan manis saat hamil akan membuat berat badan ibu melonjak dan berisiko mengalami obesitas. Jika hal tersebut terjadi, akan memberikan dampak buruk pada kondisi janin. Ibu hamil pun bahkan berisiko tinggi mengalami keguguran.
Untuk mengetahui berapa kadar gula dalam darah selama masa kehamilan, lakukan pemeriksaan secara rutin di rumah sakit terdekat. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ibu sebaiknya membatasi konsumsi gula setiap harinya agar tidak berlebihan, sehingga kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Dampak Gula Berlebih pada Kesehatan Janin
Walaupun ibu hamil yang mengidap penyakit diabetes gestasional masih mungkin untuk melahirkan bayi yang normal dan sehat, bayi akan berisiko mengalami komplikasi, seperti terlahir dengan kelebihan berat badan atau obesitas, karena kadar gula dalam darah yang sangat tinggi. Selain itu, bayi akan lebih berisiko mengidap diabetes tipe-2 saat dewasa nanti.
Hal yang paling parah yaitu, ibu bisa saja mengalami kelahiran prematur. Faktanya, wanita hamil yang minum lebih dari satu kaleng minuman yang mengandung pemanis buatan dalam sehari akan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur. Kelahiran prematur menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas (respiratory distress syndrome).
Pregnancy Birth and Baby. Diakses pada 2020. Food Cravings During Pregnancy.
Hello Motherhood. Diakses pada 2020. Are Too Many Sweets Bad for Pregnant Moms?
What to Expect. Diakses pada 2020. Here's Another Good Reason to Limit Your Sugar Intake During Pregnancy.
lele pangangan, Bawang merah, Bawang putih, cabe merah besar, Cabe kecil, tomat, Bawang merah, bawang putih, cabe merah besar, tomat, Garam, opsional, Gula, opsional
Halodoc, Jakarta – Saat masa kehamilan, nafsu makan ibu dalam mengonsumsi berbagai makanan menjadi lebih besar, salah satunya adalah makanan manis. Sah-sah saja jika hal tersebut hanya sesekali dilakukan, tapi jangan sampai terlalu banyak ya, bu! Pasalnya, terlalu banyak konsumsi makanan manis saat hamil bisa memberi pengaruh buruk pada kehamilan.
Makanan yang ibu konsumsi adalah satu satu hal yang sangat penting diperhatikan saat masa kehamilan. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat agar bayi dalam kandungan dapat tumbuh dengan optimal, serta selalu dalam kondisi yang sehat. Jika sebelum hamil ibu adalah penggemar makanan manis, sebaiknya batasi hal tersebut saat masa kehamilan, agar tidak berlebihan.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil
Dampak Gula Berlebih Bagi Kesehatan Ibu Hamil
Konsumsi makanan manis saat hamil akan memberikan dampak buruk baik bagi kesehatan ibu selama masa kehamilan. Tak hanya itu, terlalu sering mengonsumsi makanan manis juga dapat memengaruhi kondisi bayi setelah lahir nanti. Berikut dampak buruk konsumsi makanan manis saat hamil:
Saat hamil, ibu akan mengalami perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh. Hal tersebut ditandai dengan morning sickness, heartburn, dan suasana hati yang sering berubah-ubah secara drastis di awal masa kehamilan. Faktanya, konsumsi makanan manis saat hamil malah akan memperburuk kondisi-kondisi yang ibu alami tersebut.
Konsumsi makanan manis saat hamil dalam jumlah yang berlebihan akan meningkatkan kadar gula dalam darah, sehingga ibu berisiko mengidap diabetes gestasional. Diabetes gestasional sendiri merupakan penyakit yang dapat memicu timbulnya gangguan kehamilan, yaitu preeklamsia. Jika kondisi tersebut sudah dialami ibu, keselamatan ibu dan si buah hati berada dalam bahaya.
Baca juga: 7 Masalah Kehamilan Trimester Pertama
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi makanan manis saat hamil berisiko meningkatkan kadar gula dalam darah yang menjadi pemicu dari diabetes gestasional. Hal tersebut berlaku juga pada kehamilan-kehamilan berikutnya. Bukan hanya diabetes gestasional, terlalu sering konsumsi makanan manis saat hamil juga akan memicu penyakit diabetes tipe-2.
Konsumsi makanan manis saat hamil akan membuat berat badan ibu melonjak dan berisiko mengalami obesitas. Jika hal tersebut terjadi, akan memberikan dampak buruk pada kondisi janin. Ibu hamil pun bahkan berisiko tinggi mengalami keguguran.
Untuk mengetahui berapa kadar gula dalam darah selama masa kehamilan, lakukan pemeriksaan secara rutin di rumah sakit terdekat. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ibu sebaiknya membatasi konsumsi gula setiap harinya agar tidak berlebihan, sehingga kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Dampak Gula Berlebih pada Kesehatan Janin
Walaupun ibu hamil yang mengidap penyakit diabetes gestasional masih mungkin untuk melahirkan bayi yang normal dan sehat, bayi akan berisiko mengalami komplikasi, seperti terlahir dengan kelebihan berat badan atau obesitas, karena kadar gula dalam darah yang sangat tinggi. Selain itu, bayi akan lebih berisiko mengidap diabetes tipe-2 saat dewasa nanti.
Hal yang paling parah yaitu, ibu bisa saja mengalami kelahiran prematur. Faktanya, wanita hamil yang minum lebih dari satu kaleng minuman yang mengandung pemanis buatan dalam sehari akan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur. Kelahiran prematur menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas (respiratory distress syndrome).
Pregnancy Birth and Baby. Diakses pada 2020. Food Cravings During Pregnancy.
Hello Motherhood. Diakses pada 2020. Are Too Many Sweets Bad for Pregnant Moms?
What to Expect. Diakses pada 2020. Here's Another Good Reason to Limit Your Sugar Intake During Pregnancy.
Ibu hamil sebaiknya selalu menjaga pola makan untuk perkembangan janin dan kesehatannya. Jenis makanan yang dipilih tentunya harus yang bernutrisi ya, Bunda.
Salah satu makanan yang baik untuk ibu hamil adalah madu dan buah-buahan. Menurut penulis buku Jurus Sehat Rasulullah, dr. Zaidul Akbar, ibu hamil sebaiknya rutin mengonsumsi madu.
"Ibu hamil wajib minum madu sehari 1 sampai 2 sendok makan," kata Zaidul, dalam YouTube Assabil Channel.
Dalam akun Instagram miliknya, Zaidul membeberkan resep makanan sehat yang bisa meningkatkan imunitas dan memperbaiki keseimbangan metabolisme tubuh ibu hamil. Makanan sehat ini hanya berupa campuran buah, madu, garam non rafinasi, dan cairan probiotik.
Resepnya cukup mudah lho, Bunda. Campurkan buah yang telah dipotong kecil dengan sedikit garam non rafinasi dan cairan probiotik. Setelah itu, tambahkan madu ke dalam campuran buah dan aduk.
"Ketika buah bertemu garam maka penyerapan buah tersebut akan sangat terbantu dengan kehadiran garam, garam mineral non rafinasi tentunya," tulis Zaidul Akbar.
"Dan seperti kita fahami bahwa buah merupakan salah satu makanan bakteri baik (prebiotik) dan juga madu dalam hal ini, dan ketika bertemu dengan probiotik atau cairan fermentasi, maka jadilah kombinasi makanan yang memperbaiki ekosistem di dalam pencernaan kita atau makanan sinbiotik (gabungan prebiotik dan probiotik)," sambungnya.
Menurut Zaidul, kombinasi bahan makanan ini baik untuk kesehatan ibu hamil. Apalagi untuk ibu hamil yang sulit makan.
"Bumil boleh makan..? Sangat dianjurkan, termasuk yang makannya masih kacau, coba makanan seperti ini dirutinkan ya, perlahan2 tubuh akan menyeimbangkan dirinya sendiri," ujar Zaidul.
Kandungan madu, buah, garam mineral non refinasi, dan probiotik memang baik untuk kesehatan. Lalu apa manfaat makanan ini untuk ibu hamil?
Klik NEXT untuk penjelasan lengkapnya ya, Bunda.
Simak juga 14 ciri hamil yang jarang disadari wanita, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
Makanan Sehat Ibu Hamil
Rahasia Makanan Sehat untuk Bumil ala dr. Zaidul Akbar, Madu Campur Garam/ Foto: iStock
Mengutip Mom Junction, madu aman dikonsumsi selama hamil, namun harus dalam bentuk terpasteurisasi atau telah melalui proses sterilisasi pemanasan. Madu asli tidak baik untuk ibu hamil karena bisa menyebabkan botulisme atau keracunan makanan karena bakteri.
Madu terdiri dari air (17 persen) dan gula sederhana fruktosa (38 persen), serta glukosa (31 persen). Madu memiliki senyawa bioaktif dengan sifat antioksidan, Bunda.
Bahan makanan ini telah dikenal dalam pengobatan alami dan tradisional. Madu diklaim memiliki khasiat terapeutik yang baik untuk ibu hamil.