Jakarta (ANTARA) - Dalam konteks pembangunan nasional, pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kapasitas industri dalam negeri, termasuk sektor otomotif.Salah satu langkah penting yang diambil adalah menjadikan mobil produksi dalam negeri "Maung Pindad" untuk digunakan sebagai kendaraan dinas penyelenggara negara dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.Maung Pindad adalah julukan untuk kendaraan SUV MV3 Garuda Limousine yang diproduksi PT Pindad (Persero). Sebutan lainnya adalah Maung Garuda. Mobil ini adalah karya anak bangsa yang 70 persen komponennya merupakan produksi lokal.Penggunaan Maung Pindad sebagai mobil dinas menteri merupakan sebuah inisiatif yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi lokal tetapi juga untuk mendorong kemandirian ekonomi. Kebijakan ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang menekankan pengembangan industri dan inovasi sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi.Mobil nasional bukan hanya simbol kemandirian teknologi dan industri, tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan investasi, dan mengurangi ketergantungan pada produk asing. "Maung Pindad" diharapkan menjadi ikon kendaraan lokal yang mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional.Ahli ekonomi industri Dr. Amir Hamzah mengungkapkan bahwa pengembangan industri otomotif nasional adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Mobil nasional seperti Maung Pindad tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga memacu inovasi di sektor-sektor terkait.Pendapat serupa juga disampaikan oleh Prof. Lita Susanti dari Universitas Gadjah Mada, yang menyatakan bahwa mobil nasional dapat menjadi pendorong untuk pengembangan industri hulu dan hilir, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian lokal.Teori legitimasiTeori kebijakan publik, khususnya teori legitimasi, dapat digunakan untuk memahami urgensi kebijakan penggunaan mobil nasional. Teori ini menyatakan bahwa kebijakan yang diterapkan pemerintah harus mendapatkan dukungan dari masyarakat agar dapat diterima dan berhasil.Dalam konteks ini, kebijakan untuk menggunakan mobil nasional perlu dikomunikasikan secara efektif kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap produk lokal.Selain itu, teori pembangunan berkelanjutan menunjukkan bahwa pengembangan industri lokal harus memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Dengan memproduksi mobil yang ramah lingkungan, pemerintah tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga berkontribusi pada tujuan keberlanjutan.Penelitian oleh Institute for Economic and Social Research (IESR) menunjukkan bahwa industri otomotif dapat berkontribusi hingga 10 persen terhadap PDB nasional jika didukung oleh kebijakan yang tepat.Selain itu, studi oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri (LPI) menunjukkan bahwa setiap 1.000 unit mobil yang diproduksi dapat menciptakan 1.500 lapangan kerja di sektor terkait, seperti suku cadang dan distribusi. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa pengembangan mobil nasional dapat meningkatkan ketahanan industri lokal terhadap fluktuasi pasar global. Dengan memperkuat basis produksi dalam negeri, Indonesia dapat mengurangi risiko ketergantungan pada impor, yang seringkali dipengaruhi oleh faktor eksternal.Rencana Aksi Kebijakan yang dapat dilakukanUntuk menggiatkan kembali euforia produksi mobil nasional melalui penggunaan "Maung Pindad," beberapa langkah strategis perlu diambil diantaranya adalah pemberian insentif fiskal dan non-fiskal, kampanye kesadaran masyarakat, pengembangan infrastruktur serta kemitraan dengan sektor swasta.Pemerintah harus memberikan insentif, seperti pengurangan pajak atau subsidi, untuk mendorong produksi dan pembelian mobil nasional.Di satu sisi Pemerintah perlu melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menggunakan produk lokal, dengan menyoroti keunggulan dan inovasi yang ada pada "Maung Pindad."Sementara di sisi lain Pemerintah juga harus memastikan bahwa infrastruktur pendukung, seperti jalan dan jaringan distribusi, siap untuk mendukung penggunaan mobil nasional.Satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah adanya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan swasta dalam pengembangan dan pemasaran mobil nasional, untuk memastikan bahwa produk ini dapat bersaing di pasar.Kebijakan penggunaan mobil nasional "Maung Pindad" merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung industri otomotif tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.Dengan mendorong penggunaan mobil nasional, Prabowo ingin menekankan pentingnya kemandirian industri otomotif Indonesia. Ini sejalan dengan visi untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri dan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.Penggunaan mobil nasional dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru, baik dalam sektor produksi otomotif maupun sektor terkait, seperti suku cadang dan distribusi. Ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Mobil "Maung Pindad" merupakan hasil inovasi lokal. Dengan penggunaannya di pemerintahan, Prabowo ingin memberikan contoh bahwa produk dalam negeri dapat memenuhi standar dan kebutuhan yang ada.Penggunaan mobil nasional dapat berfungsi sebagai simbol kebanggaan nasional. Dalam konteks pemerintahan, ini juga menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan produk dalam negeri.Mendorong penggunaan mobil nasional dapat membantu merangsang pertumbuhan ekonomi lokal. Prabowo berharap langkah ini dapat menciptakan multiplier effect yang menguntungkan berbagai sektor ekonomi.Melalui dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, kebijakan ini dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Melalui pendekatan yang berbasis pada teori kebijakan publik dan pembangunan berkelanjutan, diharapkan euforia produksi mobil nasional dapat kembali bergelora, membawa Indonesia menuju era baru yang lebih mandiri dan berkelanjutan.*) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si, Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi
Copyright © ANTARA 2024
Stock extended : 1080-1150 m
Stock folded : 836 mm
Barrel length : 500 mm
Rate of fire : 720-760 mm
Effective range : - 400 m (mechanical) - 800 m (optical)
Operation : Gas operated
Magazine capacity : 20 rounds
Bisnis.com, JAKARTA - Jargon mobil nasional (mobnas) datang silih berganti dari masa ke masa, mulai dari Timor di era Presiden ke-2 Soeharto, Esemka di era Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi, hingga kini Presiden ke-8 Prabowo Subianto yang getol menggaungkan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero).
Kendati demikian, sejatinya, hanya Timor yang pernah menyandang status sebagai mobil nasional. Kala itu, Presiden Soeharto menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1996 tentang tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional.
Instruksi itu meminta Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk secepatnya mewujudkan industri mobil nasional.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada 1996, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto pertama kali memperkenalkan mobil Timor kepada ayahnya, Soeharto, Presiden ke-2 Indonesia. Mobil itu diperkenalkan langsung di Istana Negara beberapa tahun sebelum Soeharto lengser.
Hari itu, Senin 26 Februari 1996, di Gedung Bina Graha, Istana Negara, Jakarta Pusat, Presiden Soeharto duduk di belakang setir salah satu mobil Timor, yang dibesut putra bungsunya, dengan senyum khas tersungging di wajahnya.
Tommy Soeharto melalui salah satu perusahaannya, PT Timor Putra Nasional dengan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, Kia Motors Corp. Program Mobnas Timor memang menjadi proyek prestisius bagi Tommy Soeharto. Visinya untuk menghadirkan mobil nasional dengan harga terjangkau itu pun diupayakan dengan gigih.
Nah, demi memuluskan proyek ambisiusnya itu, Tommy bahkan siap merelakan sebagian sahamnya di Automobili Lamborghini kepada Volkswagen (VW) Jerman. Maklum saja, pengembangan proyek mobil nasional (mobnas) Timor membutuhkan dana tak sedikit, yaitu US$150 juta.
Mobnas Timor digadang-gadang menjadi sedan termurah di kelasnya. Harganya, sekitar Rp35 juta, dibandingkan dengan kendaraan sejenis buatan Jepang, yang banderolnya sudah di atas Rp70 juta.
Timor diluncurkan dengan dua kelas: Timor S-515 dan Timor S-515i SOHC. Masing memiliki dapur pacu hingga 1.500 cc. Lantas, Timor juga bakal berencana menghadirkan mobil berjenis jip berkapasitas 2.000 cc.
“Kami akan memproduksi sedikitnya 50.000 unit sedan dan jip pada 1997 dari pabrik kami yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat,” ucap Tommy yang pada hari itu tengah menyerahkan 10 unit sedan Timor kepada Presiden Soeharto.
Pabrik perakitan di Cikampek itu, menurut Tommy, dibangun dengan dana investasi awal US$260 juta. Total dana investasi untuk proyek pabrik tersebut, ditaksir hingga US$800 juta. Sementara pabrik dibangun, proses produksi dilakukan di Surabaya, Jawa Timur.
Sayangnya, pada Maret 1998, proyek Mobnas Timor dijegal di sidang panel World Trade Organization (WTO) oleh Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Draf laporan WTO mencatat proyek Mobnas Timor diskriminatif sehingga Indonesia harus membatalkan kebijakan tersebut.
Hal itu terekam dalam pemberitaan harian Bisnis Indonesia edisi 18 Oktober 1996. Dalam laporan bertajuk Tommy: Timor tak terpengaruh WTO, PT Timor Putra Nasional bertekad jalan terus sekalipun Indonesia kalah dalam perdebatan di WTO.
Saat itu, Tommy Soeharto yang menjabat Presdir PT Timor Putra Nasional, menegaskan bila Indonesia ternyata kalah di forum WTO, bukan berarti kegiatan produksi mobil Timor harus dicabut.
Alasannya, penggugat Indonesia di WTO (dalam hal ini Jepang, Uni Eropa, dan AS) lebih melihat dari segi mengapa pemerintah Indonesia membuat peraturan tentang Mobnas.
"Ini yang lebih penting dan akan dibahas serta diargumentasikan oleh wakil Indonesia di WTO. Selain itu, Timor kan telah menjadi aset nasional dan saya pribadi hanya akan menjadi pemegang saham minoritas jika PT Timor go-public nanti," ujarnya seperti dilaporkan Harian Bisnis Indonesia.
Pengertian Sistem Produksi
Maksud dari Sistem Produksi adalah sebuah susunan kegiatan atau elemen perusahaan yang saling terhubung untuk mencapai tujuan dari sebuah bisnis. Sistem produksi, atau biasa disebut sistem pabrik di dalam industri manufaktur, adalah sebuah sistem integral yang terdiri dari komponen struktural dan fungsional.
Komponen fungsional terdiri dari perencanaan produksi, pengawasan, pengendalian dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan manajemen perusahaan. Sementara komponen struktural terdiri dari tenaga kerja, mesin pabrik, bahan-bahan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Routing atau penentuan alur
Penentuan alur ini merupakan suatu kegiatan untuk menetapkan urutan kegiatan dari proses produksi terebut. Mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, penjagaan dan pengawasan mutu, hingga pendistribusian barang hasil produksi menjadi fokus pada tahap ini.
Dalam tahap ini, Anda harus menentukan alur secara tepat dan efisien agar produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya.
Dispatching atau perintah untuk memulai produksi
Dispatching atau perintah untuk memulai produksi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan suatu proses pemberian perintah untuk memulai produksi setelah jadwal produksi Anda tetapkan.
Dalam proses ini, akan tercantum secara jelas mengenai hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahapan ini dapat berjalan dengan baik, maka proses memproduksi suatu barang juga pasti akan berjalan dengan baik.
Sekarang Anda telah mengetahui barbagai tahapan proses produksi, tapi tahukah Anda apabila tahapan tersebut dapat diselesaikan dengan udah jika menggunakan software manufaktur. Maka dari itu segera dapatkan software manufaktur dengan meng-klik banner di bawah ini dengan mengetahui besaran harga untuk menerapkannya pada perusahaan Anda.
Berdasarkan jangka waktu produksi
Terdapat dua jenis karakteristik tahapan production process berdasarkan jangka waktu produksinya, yaitu:
Perusahaan manufaktur tentunya memiliki ciri khusus yang membedakan dengan industri lainnya. Berikut merupakan ciri dan karakteristik perusahaan manufaktur yang perlu Anda ketahui:
Dapat mem-backup data
Fitur backup data juga adalah salah satu faktor penting lain sebelum menentukan pilihan software manufaktur terbaik untuk bisnis Anda. Sistem manufaktur perlu memiliki fitur backup data, karena ketika terjadi suatu insiden dan menyebabkan hilangnya data perusahaan, seperti adanya bug atau kesalahan dalam sistem, data masih bisa perusahaan akses kembali.
Fitur backup data ini tidak hanya berguna ketika sistem mengalami masalah, namun juga akan membantu Anda mengakses data-data lama yang mungkin Anda butuhkan selama proses manufacturing atau produksi.
Sesuaikan Fitur Sistem dengan Kebutuhan
Kelengkapan fitur dalam sebuah software manufaktur sistem manufaktur dan produksi juga merupakan faktor penting dalam memilih perangkat yang cocok bagi bisnis dan perusahaan Anda.
Semakin banyak fitur di dalam suatu perangkat, semakin tinggi pula biaya yang akan perusahaan keluarkan ketika menggunakan software tersebut. Maka dari itu, Anda sebaiknya menyesuaikan fitur-fitur apa yang akan Anda gunakan dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan Anda.
Terakhir, Anda juga perlu mempertimbangkan satu hal yang berkaitan dengan customer service dari penyedia sebuah software pengelola sistem manufaktur dan produksi. Customer service dari pihak penyedia software manufaktur tentu akan memberi experience yang menyenangkan bagi Anda sebagai pengguna produk atau software tersebut.
Cara pihak penyedia software manufaktur yang baik dalam merespon keluhan Anda selama menggunakan software tersebut akan meningkatkan rasa percaya terhadap pihak penyedia dan produknya.
Nyatanya, cakupan dalam sistem produksi ini sangat luas dan hampir dijalankan oleh sebagian besar perusahaan dalam berbagai bidang industri. Namun, masih banyak yang meremehkan kegunaan dari sistem ini. Di sisi lain, dengan sistem ini, proses produksi dapat berjalan lancar dan produk yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan perusahaan.
Salah satu hal yang tidak boleh terlewat dalam menjalankan Sistem Produksi untuk mencapai hasil yang optimal yaitu dalam pemilihan sistem manufaktur yang dapat bekerja secara optimal. Salah satunya yaitu Sistem ERP Manufaktur Terbaik dari HashMicro. Tingkatkan efisiensi operasional bisnis manufaktur Anda dengan proses manufaktur yang fleksibel dan cost-efficient sekarang!
Cobakan demo gratisnya sekarang juga!
Apakah artikel Ini bermanfaat?
Tahapan-tahapan Proses Produksi
Secara umum, production process dapat dibagi menjadi empat tahapan produksi, yaitu sebagai berikut:
Memenuhi kebutuhan perusahaan
Kebutuhan perusahaan yang utama adalah mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan perlu memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar. Dengan demikian permintaan pelanggan bisa terpenuhi dan target penjualan bisa tercapai. Untuk memastikan proses produksi bisa berjalan dengan lancar, maka sistem pabrik adalah hal esensial yang harus setiap perusahaan manufaktur miliki.
Menekan pemborosan
Semakin tingginya efisiensi proses produksi yang berjalan dengan bantuan sistem, maka pengusaha bisa dengan mudah mengukur penggunaan bahan baku dari setiap proses produksi. Dengan cara ini, pemborosan bahan baku bisa Anda minimalisir sehingga keuntungan perusahaan pun akan semakin meningkat. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu pengusaha untuk lebih memperhitungkan modal tang mereka gunakan.