Investasi jangka panjang dan jangka pendek, mana yang lebih untung?
Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang punya risiko paling tinggi. Hal ini dikarenakan nilai saham yang fluktuasinya sering naik-turun tak menentu, dan tidak terprediksi juga.
Artinya jika hari ini mengalami kenaikan, bisa saja harga saham besoknya tiba-tiba turun sangat jauh, dan terkadang hal itu bisa membuat investor khawatir karena modal mereka bisa hilang dalam sekejap.
Inilah yang harus kamu persiapkan ketika memasuki pasar modal. Kamu bisa saja mendapatkan keuntungan kapan pun dan bisa saja kehilangan modal kapan pun.
Untuk itulah kamu perlu tahu strategi apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir risiko. Strategi yang dipasang di investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek itu berbeda.
Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.
Investasi saham (jangka panjang)
Investasi jangka panjang punya strategi yang berbeda dengan trading saham. Praktiknya saja berbeda. Ketika kamu memulai investasi saham jangka panjang, kamu mendiamkan modalmu itu di sebuah perusahaan dalam kurun waktu lebih dari setahun.
Untuk mendapatkan keuntungan kamu perlu menjual saham tersebut ketika harganya naik. Jadi, di sini kamu menunggu momen yang pas. Inilah strategi yang diperlukan.
Strategi Bid dan Offer Saham
Investasi trading saham (jangka pendek)
Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.
Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.
Untuk menentukan harga beli dan harga jual saham
Data yang tercantum dalam order book ini dapat Anda gunakan untuk menentukan harga beli saham yang Anda incar dan harga jual saham yang Anda inginkan untuk mendapatkan keuntungan maksimum atau menghindari kerugian (cut loss).
Dari contoh diatas misalnya, karena diperkirakan harga saham akan mengalami penurunan, ada banyak saham yang ditawarkan di harga Rp5.600. Mengetahui hal ini, Anda bisa memasukkan order jual pada harga Rp5.600 untuk menghindari kerugian. Oleh karena itu, tidak heran jika tidak jarang harga suatu saham akan turun tajam setelah melalui jumlah offer lot terbesar pada order book.
% penghasilan untuk kebutuhan
Tagihan listrik, asuransi atau jaminan kesehatan, utang, dan keperluan rumah tangga termasuk dalam kategori ini. Masukkan semua hal dasar untuk keberlangsungan hidupmu di sini.
Dalam membeli barang, Smart People dapat mempertimbangkan matang-matang apakah membutuhkannya atau sekedar menginginkannya. Pertimbangan ini berguna, apalagi saat ada diskon atau flash sale.
Sebagian orang mungkin perlu membayar kebutuhan melebihi persentase ini. Jika Smart People termasuk di antaranya, pindahkan sebagian persentase kategori keinginan ke kategori kebutuhan. Smart People perlu hidup lebih hemat untuk menstabilkan keuanganmu.
Bagi Pengeluaranmu dalam Kategori
Smart People bisa membagi pengeluaranmu dalam tiga kategori berdasarkan teknik pembagian bujet 50/30/20. Teknik yang dipopulerkan Elizabeth Warren ini mengharuskanmu mengeluarkan:
Harus tahu analisis fundamental
Analisis fundamental berbeda dengan analisis teknikal yang digunakan di trading saham. Sebelum memilih membeli sebuah saham, kamu perlu memeriksa laporan keuangan dari emiten saham tersebut.
Kamu harus bisa membaca apakah perusahaan tersebut memiliki keuangan yang sehat dan bisa bertahan sampai beberapa waktu ke depan. Lalu, apakah perusahaan tersebut memiliki profit yang nyata, dan yang terpenting utangn yang dimilikinya harus dalam batas wajar.
% penghasilan untuk tabungan
Investasi saham merupakan bentuk lain dari tabungan. Sayangnya, ada yang masih keliru dengan menganggapnya sebagai alat untuk meraih uang instan.
Dari total 20% penghasilanmu ini, bagikanlah investasi saham dengan jenis simpanan lainnya, yaitu dana darurat di rekening bank. Simpanan untuk masa pensiun dapat pula dimasukkan ke sini, meski lazimnya perusahaan yang membayarkan pegawainya.
Cara investasi saham yang benar juga berarti mempersiapkan dana darurat sebaik mungkin. Dana ini bisa langsung ditarik begitu ada kejadian tidak terduga, seperti kecelakaan atau hilang pekerjaan. Persiapan dana ini menghindarimu agar tidak mencairkan investasi sahammu di saat mendesak.
Besaran dana darurat yang aman merupakan total kebutuhan hidup dan simpananmu selama enam bulan. Jumlah tersebut setidaknya cukup jikalau Smart People benar-benar kehilangan sumber pendapatan.
Bicara soal penghasilan untuk investasi saham, kebanyakan penasihat keuangan menyarankan 10%-15% penghasilan untuk berinvestasi. Meski begitu, Smart People masih bisa memulainya secara bertahap dari persentase terkecil dahulu. Persentase ini akan sampai di titik maksimalnya, tapi penghasilanmu bakal meningkat seiring naiknya UMR per tahunnya.